Pendaftaran CPNS 2013 – Tahun 2013 ini, sebanyak 295 instansi pemerintah akan menggelar seleksi CPNS dari jalur pelamar umum. Pemerintah juga mengalokasi 325 Formasi CPNS untuk penyandang cacat, dengan rincian untuk Kementerian/Lembaga Negara 62 kursi, dan untuk daerah 263 formasi untuk daerah. Selain itu, untuk putra-putri potensial Papua disediakan 100 formasi, dan untuk atlet-atlet dan pelarih berprestasi disediakan 140 formasi. Demikian siaran pers yang dikutip dari Sekretariat Kabinet, Kamis (18/7/2013).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar mengatakan, pengumuman lowongan dijadwalkan akan dilakukan sehabis lebaran, atau sekitar minggu ketiga-keempat bulan Agustus 2013, yang dilanjutkan dengan pendaftaran. Sedangkan pelaksanaan tes akan dilakukan pada bulan Oktober sampai November. “Pelaksanaan seleksi CPNS pelamar umum ini direncanakan menggunakan sistem computer assisted test (CAT), yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN),” katanya. Menurut dia, dari 295 instansi yang akan menggelar seleksi CPNS itu, terdiri dari 68 kementerian/lembaga, 30 pemerintah provinsi, serta 197 kabupaten/kota.
Seleksi CPNS untuk jalur pelamar umum tahun 2013 untuk kementerian lembaga diprioritaskan pada jabatan pelaksana tugas pokok (core bussines) kementerian/lembaga, sedangkan untuk instansi daerah prioritasnya adalah tenaga pelayan dasar, seperti guru produktif, medis dan paramedik, dan jabatan teknis yang bersifat pro growth, pro job, dan pro poor. Azwar kembali menegaskan reformasi sistem pengadaan CPNS dimaksudkan untuk memperoleh CPNS yang berkualitas dan kompeten sesuai tuntutan jabatan sebagai dasar pembentukan profesionalisme PNS. Dalam hal ini, CPNS harus memiliki karakteristik pribadi selaku penyelenggara pelayanan publik. CPNS juga harus mampu berperan sebagai perekat NKRI, memiliki intelegensia tertentu yang dapat dikembangkan kapasitas dan kinerjanya, serta memiliki kompetensi sesuai tuntutan jabatan.
Seleksi CPNS ini juga bertujuan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, khususnya generasi muda bahwa untuk menjadi PNS harus bertumpu pada kemampuan diri sendiri. “Karena itu seleksi CPNS harus obyektif, transparan, kompetitif, bebas dari unsure KKN, serta tidak dipungut biaya,” ujarnya.
Dalam seleksi berbasis kompetensi, selain ada tes kompetensi dasar (TKD, juga ada tes kompetensi bidang (TKB),
sesuai kebutuhan jabatan. Azwar menambahkan, untuk seleksi pelamar umum dilakukan dengan computer assisted test (CAT) yang difasilitasi oleh BKN, sedangkan seleksi untuk tenaga honorer kategori 2 dilaksanakan test tulis dan lembar jawaban komputer (LJK). Untuk tes tulis honorer, dilakukan oleh instansi masing-masing, namun soal, LJK dan pengolahan hasil LJK oleh Panitia Pengadaan CPNS Nasional dibantu konsorsium Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Kepala BKN Eko Soetrisno dalam kesempatan itu mengungkapkan, saat ini di kantor pusat BKN tersedia 2 CAT station dengan kapasitas 140 komputer. Sedangkan di daerah tersedia 600 komputer yang tersebar di 12 kantor regional (kanreg), masing-masing 50 komputer. Keduabelas Kanreg dimaksud adalah Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Jakarta, Medan, Palembang, Banjarmasin, Denpasar, Manado, Pekanbaru, dan Jayapura (dalam proses). “CAT memang tidak didesain untuk pelaksanaan tes secara massal dan masif,” ujar Eko.